Langsung ke konten utama

Apa Itu Kanker?

Sumber Gambar : https://www.google.com/search?q=kanker&safe

Mari kita mengenal karakter kanker dengan harapan kita bisa terhindar darinya dan mampu memikirkan penyelesaian tuntasnya permasalahan level dunia yang satu ini.

Pertama, kita mesti mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu kanker? Definisi tentang ini memang cenderung berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kanker itu telah ada di tubuh tiap orang. Hanya saja dia dalam kondisi diam. Apabila ada hentakan yang kuat dan berulang membuatnya terbangun, maka dia akan menunjukkan keganasannya. Benarkah itu? Mari kita tinjau kembali dari definisi-definisi yang telah dirangkum oleh peneliti-peneliti kanker di seluruh penjuru dunia. 

Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya kontrol regulasi pertumbuhan sel-sel normal. Sebagai bukti dari terganggunya kontrol regulasi sel-selnya, kanker memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan sel-sel normal dalam tubuh kita: 

  1. Sel kanker tak mengenal program kematian sel yang dikenal dengan nama apoptosis. Apoptosis sangat dibutuhkan untuk mengatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan dalam tubuh kita, yang mana semuanya fungsional dan menempati tempat yang tepat dengan umur tertentu. Bila telah melewati masa hidupnya, sel-sel normal (non kanker) akan mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan (inflamasi). Sel kanker berbeda dengan karakteristik tersebut. Sel kanker sangat bandel. Dia akan terus hidup meski seharusnya mati (Immortal). 
  2. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstra seluler atau asosial. Komunikasi ekstra seluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel sehingga mereka dapat saling menunjang fungsi masing-masing. Dengan sifatnya yang asosial, sel kanker bertindak semaunya sendiri tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya. 
  3. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan tersebut dan tumbuh subur di atas porak-porandanya jaringan lain. 
  4. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel kanker mampu membentuk pembuluh darah baru (neoangiogenesis) meski itu dapat mengganggu kestabilan jaringan tempat ia tumbuh.
  5. Sel kanker memiliki kemampuan super hebat dalam memperbanyak dirinya sendiri (proliferasi) meski seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan jumlahnya sudah melebihi kebutuhan. 


Kanker dapat menimpa semua orang pada semua bagian tubuh dan pada semua golongan umur. Kanker dapat timbul pada pria, wanita maupun anak-anak. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala, bila sudah ada keluhan atau gejala biasanya penyakitnya sudah lanjut.

Kanker tidak hanya merupakan satu tipe penyakit melainkan kumpulan beberapa penyakit. Lebih dari 100 tipe dari kanker telah ditemukan. Sebagian besar kanker dinamakan sesuai organ atau tipe sel di mana sel kanker mulai berada. Sebagai contoh, kanker yang dimulai di kolon disebut kanker kolon, kanker yang terjadi pertama kali di sel basal dari kulit disebut karsinoma sel basal.

Berikut adalah kategori kanker yang telah dikenal saat ini:

1. Karsinoma 

Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan esofagus.

2. Limfoma 

Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa)

3. Leukemia

Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.

4. Sarkoma

Yaitu jenis kanker di mana jaringan penunjang yang berada di permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan tulang. 

5. Glioma

Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan saraf pusat. 

6. Karsinoma in situ

Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang belum memyebar) 


Kanker (dalam bahasa medis disebut Cancer/Carsinoma) adalah pertumbuhan sel tubuh yang memang ada secara normal dalam setiap bagian organ tubuh kita, hanya saja pertumbuhan sel ini menjadi tidak normal dikarenakan berbagai sebab atau faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya dan cenderung bertumbuh ke arah keganasan. 

Jadi, secara sederhana kanker dapat diartikan sebagai sel-sel abnormal yang bereproduksi secara tak terkendali yang membelah diri dan menyebar serta menyerang ke jaringan tubuh yang sehat.

Tubuh kita dimulai dari sebuah sel tunggal pada saat pembuahan. Melalui proses pembelahan sel. Mereka mulai mengambil bentuk, sel-sel yang sudah membelah menjadi dua sel baru, membelah lagi membentuk sel-sel lain.

Apabila sistem kekebalan tubuh tidak normal dan lemah, maka sel yang ganas akan menyerang dan resiko terkena kanker sangat besar, tetapi kadang kekebalan tubuh yang normal juga tidak bisa menjamin bahwa seseorang tidak bisa terserang kanker.

Berikut adalah pendapat beberapa pakar kanker:

Dr. Otto Warburg menemukan bahwa sel-sel kanker tidak hanya mengalami kerusakan pada rupa kimianya, tetapi juga dalam penggunaan energinya. Mereka tidak lagi memetabolisme oksigen seperti yang sel-sel normal kerjakan untuk memperoleh energi bagi proses-proses vitalnya. Tetapi mereka makan dari fermentasi glukosa. Ketika tumor-tumor kanker melekatkan dirinya ke organ-organ, jaringan yang terlibat menjadi lapar oksigen. Pada dasarnya terfermentasi. Tumor itu bertumbuh, fungsi-fungsi vital organ tadi terhenti, dan berlanjut dengan kematian.

Menurut observasi Dr. Otto Warburg sehubungan dengan sel-sel kanker telah kehilangan seluruh instruksi yang terprogram secara genetik. Mereka tidak tahu lagi bagaimana berperan secara tepat sebagai bagian tubuh. Mereka hanya masih memiliki kemampuan pertumbuhan yang tidak berguna.

Bila dibiarkan tidak terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh, sebuah sel kanker tunggal akan berkembang biak secara independen dan tidak terkendali. Beberapa sel yang dihasilkan akan berkumpul, guna membentuk tumor-tumor lokal. Sementara lainnya akan terbawa melalui aliran darah dan sistem limfatik ke berbagai bagian tubuh. Mereka yang dapat bertahan hidup mulai membentuk koloni-koloni di luar atau tumor-tumor sekunder, yang menurut istilah medisnya disebut sebagai metastasis.

Patrick Quillin M.D, menunjuk diet sebagai penyebab utama, perkiraan baru mengatakan bahwa angka 90 % dari semua kanker disebabkan oleh lingkungan dan dapat dicegah. Faktor-faktor lingkungan yang terpenting mungkin adalah nutrisi (diet). Sebuah perkiraan konservatif menyatakan bahwa 30 % sampai 60 % dari semua kanker berkaitan dengan nutrisi yang buruk.

Virginia Livingston Wheeler M.D, pengarang The Conquest Of Cancer menulis kanker adalah penyakit sistem kekebalan. Atau lebih tepatnya kanker adalah penyakit dari sistem kekebalan yang lemah. Kekebalan seseorang harus jatuh ke suatu level yang sangat rendah sebelum kanker dapat tumbuh. Jika kekebalannya turun sampai level yang amat sangat rendah dan lemah, sel-sel kanker itu mulai menyebar. Tubuh tidak memiliki pertahanan melawan sel-sel kanker tersebut. Atau pertahanan kecil itu tidak cukup.

Dr. Wheeler melakukan observasi bahwa kemampuan sistem kekebalan seseorang agar sukses mencegah kanker secara langsung tergantung pada status nutrisi. Dengan kata lain, diet sangat berperan dengan kekuatan dan kesehatan sistem kekebalan kita, yang pada gilirannya mempunyai peran yang amat besar dengan bagaimana baiknya tubuh kita mampu memberantas kemunculan dan penyebaran sel-sel kanker.

Max Gerson M.D, seorang perintis di bidang metabolik (Nutrisional) terhadap kanker menunjukkan sangat pentingnya peran hati terhadap upaya perang. Untuk membuang penyebab yang mendasarinya dan menyelesaikan penyembuhan kanker berarti menegakkan kembali seluruh metabolisme, khususnya hati. Karena hati adalah filter bagi seluruh pencernaan, hati adalah organ terpenting untuk proses detoksifikasi kita.

Harold Manner Ph.D, Profesor biologi pada Universitas Loyola di Chicago, menambahkan pemikiran-pemikiran tentang pentingnya hati dalam peperangan terhadap kanker. Sama sekali tidak ada keraguan bahwa disfungsi hati adalah fenomena penyerta pada kanker. Dengan kata lain di mana ada kanker dapat dipastikan didahului dengan jeleknya fungsi liver. Sebagai salah satu dari organ-organ utama tubuh untuk mengeliminasi dan mengkonversi substansi toksik , racun yang tadinya hendak dieliminasi, kanker dapat direversikan dan di kontrol hanya bila kita meregenerasikan hati. Untung saja bagi kita hati adalah sebuah organ di dalam tubuh yang mampu meregenerasi sendiri. Kita harus segera mengadakan program purifikasi.

Makanan diet modern, khususnya daging, makanan gorengan, minyak hasil saringan, makanan yang diberi tambahan kimia melemahkan hati kita.

Jadi kesimpulannya seseorang yang terserang kanker bukanlah suratan nasib, semua ada hubungan sebab akibat yang kita ciptakan, gaya hidup dan nutrisi (diet) yang kita pilih dan masalah kesehatan yang kita alami. Apabila saatnya untuk mengidentifikasi penyebab utama kanker, kita menemukan musuh itu, dan musuh itu adalah diri kita sendiri.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

10. Jus Jambu Biji

Bahan: - 200 gram jambu biji, cuci bersih, buang bijinya, potong-potong - 100 ml air es Cara membuat: 1. Masukan jambu biji dan air ke dalam blender, haluskan. 2. Tuang ke dalam gelas. 3. Sajikan.

9. Jus Melon Kedelai

Bahan: - 100 gram melon, potong-potong - 50 ml susu kedelai - 100 ml air matang Cara Membuat: 1. Masukan semua bahan ke dalam blender. Kemudian haluskan. 2. Tuangkan ke dalam gelas. 3. Bagi yang suka dingin, bisa ditambahkan es batu secukupnya. 4. Sajikan.

33. Jus Leci Segar

Bahan : ·          10 buah leci segar ·          1 buah apel fuji, kupas, potong-potong ·          1 sdm gula pasir (sesuai selera) ·          150 ml air es Cara membuat : ·          Blender semua bahan sampai halus ·          Tuang ke dalam gelas saji Hidangkan